Thursday, September 25, 2014

Sendiri

Bismillah

Terhempas di pulau kota
sendirian
tanpa sahabat suka duka
buat aku belajar yang hakikat hidup
perlu untuk jadi 'brutal'

Tiada bahu yang bisa dipinjami lagi
Saat mutiara jernih menitis laju dicerun pipi
Tiada lagi empuk peha untuk kepala ini mendarat
saat benak sesak dengan karenah dunia
tiada lagi sentuhan kasih eratnya genggaman jemari lembut,
mendinginkan hati yang kehangatan dengan haba ragam
tiada lagi pelukan erat, mendamaikan dentuman petir kata-kata
Tiada lagi jemari mengesat hujan, tiada juga jemari yang mengusap belakang
Tiada  lagi bisikan-bisikan halus, memujuk sabar dan tabah
Tiada. semuanya tiada.

Aku sendiri sendiri
cuba,
tapi, seringkali tewas.

yang tetap ada,
hanya satu.
DIA.
Tuhan.

Moga aku bisa tabah. Moga aku bisa belajar.

Thursday, September 18, 2014

Rindu kenangan

Bismillah..

"Sebenarnya kita bukan merindui orangnya, tapi kita merindui kenangan bersamanya.."

Indeed.

Kata-kata seorang teman yang hampir 6 bulan aku mengenalinya.

Ada betulnya kata dia. bila aku imbas kembali, banyak yang aku ingin ingati dan sering berlayar-layar di minda adalah kenangan aku dengannya, bukan dirinya.

kena setempak kat muka. Hambek!

Senyum. Kata-kata itu buat aku tersedar dari sebuah lamunan. Bak diketuk oleh kuali ke kepala. Tang!!! Lagaknya begitu.

Dan, aku mula meletak ia pada jalan tersirat yang telah disusun kemas oleh Tuhan. Biarlah waktu yang menentukan dan aku uraikan rasa itu di sungai masa untuk terus berlalu menyapa muara redha. Pada segaris takdir Tuhan, kita bukan siapa-siapa teman. Lalu, mengapa masih membisu dan menjahit kenangan di atas paksi masa?

Jangan ikuti aku, coretlah kisah  lebih indah. Jangan ulangi lagi. Biarlah ia terurai dan menghilang.

Aku cuba membawa langkah menghampiri Tuhan. Namun, langkah-langkah ini, sering saja dicemburui oleh setan. ada saja bisikan demi bisikan dia buat hati yang sememangnya rapuh.

Gawat. Tuhan tetaplah aku pada jalanMU.

Tuhan, tuntunilah aku.
---satu pintaku teman, DOAkan aku ya.





Thursday, September 4, 2014

Suara

Bismillah.

Manusia pelbagai, dicipta dari setiap untaian rasa ibu & ayah yang dari pelbagai jenis, bangsa, warna dan ragam. 
Diadun elok dan ditiupkan roh.
Lahir kedunia, menyapa indah terang mentari, ditiup bayu angin semilir, disambut bahagia oleh ayah & ibu. 

Hakikat hati, masing-masing punya rasa dan rasa. 
Punya cinta dan fitrah. 
Punya keinginan dan harapan. 

Terzahir dan terlahir tanpa kita minta.
Tanpa sedar dan diluar jangkaan kita.

Ghalib kita pada fitrah, jangan sampai kita menghancurkannya.
Hak kita pada rasa, jangan sampai kita leburkan.
Mengait harapan kita, jangan sampai menjatuhkan harapan seseorang yang baru bertatih mengenal harapan dan dunia.
Mengukir cinta, jangan sampai kita menodainya.

Segala punya aturan dan prinsip.
Tidak hanya meredah tanpa memikirkan.
Punya akal, usah sia-siakan.
Punya kudrat, jangan biarkan berhabuk di salur-salur darah.
Punya segalanya, jangan melupakan yang tidak memiliki.

Tahu menghargai, baru akan dihargai.
Jangan minta disayangi, kalau tidak bisa menanamkan kasih sayang.

Terserah!

Tepuk dada, tanya diri.
Dimanakah kita?
Masih jauh meliku tangan, bersimpuh pada aras cinta terbawah,
atau sudah terbang menongkah hidup membawa paksi Tuhan.
Kita yang memilih.

-suara-