Tuesday, October 22, 2013

rasa

Untuk melupakan sesuatu yang indah yang pernah hadir dalam hidup kita,
 bukanlah sesuatu yang mudah… 
fitrah manusia yang sukakan pada keindahan, 
yang suka pada pujian yang suka pada ketenangan. 
Alami manusia seperti itu.
 Dan itulah manusia. 
Justru aku pun sama seperti itu. 
Insane biasa, 
manusia biasa yang masih belum mampu untuk mempercepatkan segala rasa itu menjauh. 
Sebab,
 rasa yang pernah hadir, 
yang pernah berakar umbi itu terlalu indah hingga aku sesak nafas untuk melupakannya. 
Hingga aku menangis pilu untuk meninggalkannya… 
ajaibnya rasa itu bukan?
 Hingga kekadang tiada kata-kata yang layak untuk menterjemahkan rasa itu. 
Allah..!
 tak habis aku fikir, tak terhitung aku dalami..
hingga saat ini, 
lidah aku masih kelu, kelu untuk menzahirkan sebuah rasa, 
sebuah kekaguman pada DIA, Pencipta aku yang Maha Sempurna. 
Terlalu misteri rasa yang DIA anugerahkan. 
Tak tercapai akal untuk memikirkannya, apalagi untuk membahaskannya. 
Hanya DIA yang Maha Tahu. Maha Bijaksana. 
That why Dia bukan hanya anugerahkan mata untuk melihat, 
malah memberi kita sebuah rasa, 
sebab dengan rasa kita bisa memilih.
 Pemerhatian tanpa rasa tak lengkap.
 Pasti ada cacat celanya andai memilih tanpa rasai. 
Rasa itulah yang membuat kita tenang dalam memilih. 
Rasa itulah yang membuat kita yakin dengan pemilihan kita. 
Rasa itu akan kekal, tapi tidak pada pandangan. 
Pandangan kita akan berubah seiring dengan masa.
 Itulah istimewanya rasa. 
Sungguh! 
Aku sangat takjub. 
Allah! Allah! Mahalnya mahar rasa… hujan lagi.

rasa anugerah Tuhan!
aku tak layak untuk membantah..
aku bukan siapa-siapa,
hanya abduNya saja
moga hilang rasa itu diganti dengan yang lebih indah..!


Duhai sang rasa, 
indahmu membuak-buakkan impian, 
cantikmu menginjak-nginjak keinginan,
pesonamu membuai-buai sang hati. 
Namun saat ini,
hadirnya mu membadai segala pengharapanku pada DIA,
membawa aku pada daerah yang lain.
Tak aku nafikan,
pesonamu bisa buat aku bahagia,
bahagia sekali..!
aku akui.
Sungguh, kau terlalui indah!
Tapi, diam aku terbuai.
Ingin aku hentikan segala rasa yang satu ini,
biarlah rasa-rasa yang lain yang mengisi relung hati ini.
Aku tak kisah!
Semua itu membri 1001 ibrah dan lesson.
Yang ini, aku terlalu ingin mengusirnya jauh dari sudut hatiku,
agar aku bisa menikmati rasa yang lebih indah dari itu.
Rasa yang lebih abadi, rasa yang lebih berkah. 

No comments:

Post a Comment